Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Awal mula Hari Pendidikan Nasioanal, dan makna Tut Wuri Handayani

ki hajar dewan tara

Hari Pendidikan Nasional dirayakan setiap tanggal 2 Mei di Indonesia. Hari ini diperingati untuk menghormati perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta, merupakan seorang tokoh pendidikan terkemuka di Indonesia pada awal abad ke-20. Ia adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan kepada rakyat, khususnya anak-anak kurang mampu.

Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara memimpin Kongres Pendidikan Indonesia yang pertama di Bandung. Kongres ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidikan dari seluruh Indonesia dan memutuskan untuk mengadakan Hari Pendidikan Nasional setiap tahunnya.

Pada awalnya, Hari Pendidikan Nasional dirayakan setiap tanggal 18 November, sebagai hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara. Namun, pada tahun 1972, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan perayaan ini ke tanggal 2 Mei, yang merupakan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara.

Hari Pendidikan Nasional dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, seminar dan diskusi tentang pendidikan, dan berbagai kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa yang maju dan berkembang.

Adapun Kalimat "ingarso sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani" merupakan sebuah pepatah atau peribahasa dalam bahasa Jawa yang sering diucapkan dan memiliki arti yang dalam.

Tut Wuri Handayani adalah sebuah ajaran atau falsafah yang berasal dari Jawa, Indonesia. Secara harfiah, tut wuri handayani berarti "menunjukkan jalan untuk kebaikan". Ajaran ini dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang juga dikenal sebagai pendiri perguruan Taman Siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, tut wuri handayani merupakan suatu sistem nilai yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling mulia dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada guru atau pendidik. Ajaran ini mengajarkan tentang pentingnya pendidikan yang mencakup pengembangan spiritual, intelektual, dan sosial. Tujuannya adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas, memiliki karakter yang baik, serta mampu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.

Tut wuri handayani menjadi penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena ajaran ini juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Oleh karena itu, tut wuri handayani juga dianggap sebagai salah satu nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang harus dijunjung tinggi.