Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya obesitas, yuk kenali dari sekarang!

BERAT BADAN BERLEBIH


Sahabat kali ini kabarbaru.net akan berbagi pengetahuan mengenai obesitas dan cara menghidarinya, simak terus ya sahabat.

 Dikutip dari https://p2ptm.kemkes.go.id. Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. 

Sedangkan data obesitas di Indonesia makin hari makin meningkat dikutip dari https://www.unicef.org/ Survei tahun 2020* yang dilaksanakan terhadap rumah tangga berpendapatan rendah di kawasan perkotaan di Jakarta menemukan bahwa makanan bergizi, seperti buah dan sayur, daging sapi dan ikan, dan kacang-kacangan, yang dikonsumsi anak-anak selama pandemi lebih sedikit dibandingkan tahun 2018.

Obesitas dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tertentu yang juga dipicu oleh asupan makanan yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kerentanan genetik, gangguan endokrin, obat-obatan, hingga penyakit psikiatri. Berikut ini beberapa bahaya obesitas bagi tubuh: 

  1. Penyakit jantung dan stroke. Kementerian Kesehatan RI menjelaskan kalau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit penyakit jantung koroner sampai empat kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal. Sementara, risiko stroke meningkat terjadi saat lemak berlebih membuat peradangan jaringan tubuh sehingga meningkatkan penyumbatan darah.  
  2. Diabetes. Obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Ketika seseorang memiliki berat badan berlebih, maka akan meningkatkan kadar asam lemak dan peradangan.Hal ini akan menyebabkan resistensi insulin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan diabetes tipe 2. 
  3. Obstructive sleep apnea. Mengalami obstructive sleep apnea atau gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.Timbunan lemak pada seseorang yang kelebihan berat badan di saluran pernapasan bagian atas mempersempit jalan napas. Ketika ini terjadi, ada penurunan aktivitas otot di wilayah ini, yang menyebabkan episode hipoksia dan apnea, yang pada akhirnya menyebabkan sleep apnea. Ciri-ciri sleep apnea adalah tidur mendengkur, rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, insomnia, hingga  terengah-engah saat tidur. 
  4. Osteoarthritis. Merupakan jenis arthritis atau peradangan di sendi yang membuatnya menjadi nyeri dan kaku. Penyakit ini sering menyerang tangan, lutut, pinggul, tulang punggung, maupun sendi-sendi yang lain. 
  5. Asma. Sesak napas merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh orang yang memiliki berat badan berlebih. Pada akhirnya, gangguan pernapasan seperti asma menjadi lebih rentan terjadi pada orang obesitas. 
  6. Tekanan darah tinggi. Seseorang yang obesitas memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, dan kadar trigliserida tinggi. Pada orang obesitas  resistensi pembuluh darah sistemik akan meningkat sehingga memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Risiko hipertensi akan semakin tinggi seiring dengan semakin banyaknya kenaikan berat badan seseorang. 
  7. Masalah pencernaan dan hati. Menurut Yayasan Gastroenterologi Indonesia, obesitas mempengaruhi gerakan lambung yang pada akhirnya akan mengganggu waktu kecepatan pengosongan lambung. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya dispepsia dengan gejala perut terasa penuh dan rasa tidak nyaman. 
  8. Gagal ginjal. Memicu terjadinya peradangan di tubuh dan gangguan pada ginjal. Saat seseorang kelebihan berat badan, maka ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah lebih banyak (hiperfiltrasi) untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang juga meningkat. 
  9. Varises. Varises adalah gangguan pada pembuluh darah vena yang sering tampak berwarna biru atau ungu tua. Kondisi ini terjadi karena melemahnya katup pembuluh darah. 

Selain itu, orang dengan obesitas juga rentan mengalami diskriminasi dan bullying. Masalah terkait berat badan lainnya yang dapat memengaruhi kualitas hidup meliputi depresi, muncul perasaan malu dan bersalah, mengisolasi diri, dan menurunnya prestasi. 

demikina pengetahuan yang dapat kabarbaru.net dapat bagikan, semoga bermanfaat bagi sahabat 

Sumber :

https://p2ptm.kemkes.go.id.

https://www.unicef.org/

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/bahaya-obesitas-dan-pencegahannya