Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH WALISONGO. SUNAN GRESIK (SYAIKH MAULANA MALIK IBRAHIM)

Syaikh Maulana Malik Ibrahim / Sunan Gresik

 

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu

Sahabta pada  artikel kali ini KABARBARU.NET akan berbagi kisah perjuangan dakwah SUNAN GRESIK / Syaikh Maulana Malik Ibrahi. Silahkan disimak ya.

 Menurut beberapa pendapat Syaikh Maulana Malik Ibrahim berasal dari daratan Cina, sekitar tahun 1404 Syaikh Maulana Malik Ibrahim datang ke Indonesia tepatnya ke Gresik pulau jawa. jauh sebelum kedatangan Syekh Maulana Malik Ibrahim masyarakat Gresik udah mengenal Islam. Hanya saja sebatas mendengar belum samoai pada taraf memeluknya.

    Syeikh Maulana Malik Ibrahim datang ke Gresik untuk berdakwah dan menetap disana. ketika itu hampir sebagian besar masyarakat Gresik dan sekitarnya masih memeluk agama Hindu dan Budha, sebagian lainnya menganut animisme (kepercayaan kepada roh atau makhluk halus) dan dinamisme (kepercayaan terhadap benda-benda sekitaryang diyakini memiliki kekuatan ghaib). Gresik masih berada dalam wilayah kerajaan Majapahit.

    Majapahit dikenal sebagia kerajaan hindu, dalam agama Hindu dikenal adanya kasta/tingkatan-tingkatan sosial masyarakat diantaranya adalah kasta Brahmana (pendeta, guru,dan rohaniawan). Ksatria (raja, menteri) Waisya (petani,pedagang,nelayan) dan Sudra (pemulung,pengemis).

    Sasaran utama sunan Syaikh Maulana Malik Ibrahim dalam berdakwah di Gresik yaitu kaum sudra, mula-mula Beliau ingin mengangkat derajat kaum sudra yang terpinggirkan dan tidak dihargai, dalam setiap kesempatan Syaikh Maulana Malik Ibrahim memperkenalkan ajaran Islam kepada kaum Sudra.  

    Suatu ketika Syaikh Maulana Malik Ibarahim brada ditengah kerumunan orang dari kasta Waisya, Syaikh maulana Malik Ibrahim pun mencoba berdialog dengan mereka, awalnya orang-orang dari kasta waisya enggan berdekatan dengan Syaikh Maulana Malik Ibrahim dikarenakan Syaikh Maulana Malik Ibrahimadalah seorang saudagar, dan menurut mereka seorang saudagar lebih baik bergaul dengan kasta Ksatria atau Brahmana.

    Mendengar hal itu Syaikh Maulana Malik Ibrahimpun menjelaskan bahwa dalam agama Islam tidak ada kasta yang mebeda-bedakan, baiik itu saudagar, petani, rohaniawan ataupun pengemis semua sama yang membedakan hanyalah ketakwaannya kepada Allah, walaupun tidak ada kasta tapi Islam mengajarkan tatakrama dan tidak boleh merendahkan siapapun.

    Sehari-hari dalam bergaul dengan masyarakat Syaikh Maulana Malik Ibrahim menunjukan sikap yang yang baik berbudi luhur sehingga mebuat masyarakat terpukau. perlahan-lahan Syaikh Maulana Malik Ibrahim dijadikan tempat bertanya dan mengadu oleh masyarakat, jika ada masalah  Syaikh Maulana Malik Ibrahim menengahi dengan bijkasana, setiap keputusan yang dibuat selalu memuaskan kedua belah pihak.

    Tidak hanya sebagai Saudagar dan pendakwah, Syaikh Maulana Malik Ibrahim juga dapat membimbing para petani dan nelayan, agar dapat menghasilkan panen atau menangkap ikan yang lebih memuaskan, para petani dan nelayan yang pada umunya berasal dari kaum miskin dan rakyat jelata kini merasa senang karena hasil panen dan nelyannya jauh lebihbanyak dibandingkan masa-masa sebelum mengenal Syaikh Maulana Malik Ibrahim.

    Ditengah kesangan yang masyarakat rasakan, Syaikh Maulana Malik Ibrahim berdakwah bahwa yang memberikan Rizki adalah Tuhan. Dalam islam Tuhan disebut Allah, maka bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan karena pada dasarnya bukan manusia yang hebat tapi Allahlah yang berkehendak. 

    Dakwah yang dilakukan Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang tidak sebatas teori tapi dengan amal perbuatan sehingga membuat orang-orang tertarik untuk memeluk agama Islam. dan pada akhirnya banyak orang Gresik yang memeluk agam Islam. Orang-orang yang tergolong kaum Sudra dan Waisya merasa terangkat hargadirinya karena dalam islam tidak membeda-bedakan strata sosial.

    Setelah banyak yang masuk Islam Syaikh Maulana Malik Ibrahim kemudian membuat pusat ibadah atau Masjid. kabar berdirinya masjid terdengar sampai ketelinga raja Cermain yang juga memlukn agama islam, lalu Raja cermain mengieim bantuan baik dana maupun para ustadz.

    Setelah berdirinya Masjid Syaikh Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren, menurut sejarah pesantren yang pertama kali berdiri di Nusantara adalah pesantren yang didirikan Syaikh Maulana Malik Ibrahim, keuunikan dari masjid dan pesantren yang didirikan Syaikh Maulana Malik Ibrahim berbentuk mirip dengan bangunan Hindu dan Budha.

    Hampir sebagian besarmasyarakat di Gresik meninggalkan agama lama dan berpindah ke agama Islma atas dasar kesadaran pribadi. Keberhasilan itu mebuat Syaikh Maulana Malik Ibrahim sangat senang, tetapi dibalik rasa senangnya ada rasa khawatir yang menyelimuti, karena Gresik merupkan wilayah kekuasan kerajaan Majapahit,  dan jika Gresik menjadi wilayah beragam Islam kemudian terdenga oleh raja Majapahit padasaat itu bernama raja Brawijaya, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan ketegangan antara rakyat jelata dan penguasa.

    Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, Syaikh Maulana Malik Ibrahim mengajak Raja Cermain membuat siasat untuk mempengaruhi Raja Brawijaya agar berkenan masuk Islam. Mereka kemudian ke Majapahit menemui Raden Brawijaya, Raja Cermain dan Syaikh Maulana Malik Ibrahim membujuk agar Raden Brawijaya masuk Islam dan menikahi adik raja Cermain yaitu Dewi Sari.

    Bujukan itu pun ditolak oleh raden Brawijaya karena demi kewibawaan sebagai raja dan agama Hindu yang dianutnya, setelah itu raja Cermain dan Dewi Sari serta rombongan kembali pulang namun tertunda karena kapal yang ditunggangi Raja Cermain dan Dewi Sari harus diperbaiki, Raja Cermain dan Dewi Sari menetap sementar waktu di desa Leran.

    Tak disangka-sangka wabah muntaber pun menyerang Dewi Sari dan membutanya tutup usia, jasad Dewi Saripun dikuburkan di Desa leran, kabar ini pun terdengar oleh Raden Brawijaya kemudian Raden Brawijaya datang ke Desa Leran dan membongkar kuburan Dewi Sari untuk dilakukan upacara adat kemudian dimakamkan kembali dan dibangun lebih panjang dari jasad Dewi Sari, sampai sekarang makam itu disebut makam panjang.

    Raden Brawijaya mengetahui kalau penduduk Gresik sudah banyak yang beragama Islam, untuk menangkal penduduk Gresik melakukan pemberontakan akhirnya Syaikh Maulana Malik Ibrahim diangkat untuk mempimpin wilayah Gresik yang masih berdaulat penuh dengan Majapahit, Gresikpun menjadi wilayah kadipaten. Semakin hari eilayah Gresik semakin terkenal sehingga membuat pelabuhannya tak pernah sepi. Syaikh Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 882 Hdimakamkan dekat alun-alun kadipaten Gresik. Beliau dianggap sebagai orang pertama yang menjadi ulama dan pengusa di tanah jawa.

    Adapu panggilan Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang pupuler adalah SUNAN GRESIK karena berdakwah didaerah Gresik.

    Demikian perjalana dakwah Syaikh Maulana Malik Ibrahimatau / Sunan Gresik yang KABARBARU.NET bisa sampaikandari berbagai sumber.

 Mohon maaf apabila ada keliru dalam kata-kata 

Wasslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.