Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KECAKAPAN HIDUP PENTING BAGI PRAMUKA

Wahyudin
Asisten pembina


Era digital dan global memang memudahkan cara hidup. Semua urusan dipermudah dengan alasan cepat dan meengenakkan diri. Bahkan, kita rela dihadapkan dengan jalan pintas, konsumen, bebas komunikasi, dan individualistis.

Jika memerlukan tongkat, pramuka tinggal membeli. Jika makan saat berkemah tidak perlu masak karena dikirimi nasi bungkus oleh orang dewasa. Tenda sudah dipasangkan. Tali hasduk tinggal beli. Pokoknya semuanya tinggal beli karena serba ada. 

Kegiatan pun dijalanpintaskan. Tanpa berlatih langsung berkemah. Tanpa isi SKU langsung dapat TKU. Tanpa upacara pembukaan langsung latihan. Bahkan selama berpramuka, kemah atau penjelajahan tidak pernah ada. Semuanya terbungkus jalan pintas, konsumeristis, dan seterusnya. Walhasil pramuka terbentuk tanpa proses dan tanpa kemitraan dialog dengan pembinanya.

Memang ada yang masih bertahan dengan proses kepramukaan yang sempurna tetapi jumlahnya jarang. Banyak yang lepas dari proses, berbuat, berlatih, dan bertumbuh dari pengalaman. Lepas dari titik kecakapan hidup yang berawal dari perbuatan dan pengalaman nyata yang berulang-ulang sampai terlatih.

Oleh karena itu, jangan kaget jika kelak saat dewasa, pramuka tidak produktif. Dia mudah mengeluh karena ketidakbisaan. Dia lebih menyalahkan orang lain untuk menutupi kelemahan diri. Dia lebih suka membeli daripada membuat sendiri meskipun bahan tersedia. Dia pilih enaknya dengan berakal negatif.

Di sisi lain, fisik mereka akan lemah dan lunglai tanpa otot karena saat pramuka dulu tidak terlatih. Dia akan mudah capek. Dia mudah marah. Bahkan, dia akan menjadi sampah masyarakat karena tanpa kecakapan hidup sekecil pun.

Itu semua bahaya bagi bangsa dan negara Indonesia ke depan. Kita jangan sampai menjadi bangsa yang rentan dan lunglai menghadapi generasi muda negara lain. Jangan sampai itu semua terjadi.

Mulailah bergerak meskipun sendiri dan dengan pramuka yang sedikit. Bergeraklah dari lingkungan terdekat. Jangan menunggu yang lain. Lakukan kepramukaan sesuai garisnya. Ajak pramuka penjelajahan sesungguhnya. Beri kesempatan masak meskipun gosong. Beri ruang terbuka untuk berkemah. Ajari membuat tongkat sendiri. Ajari pula membuat tali hasduk sendiri. Berjalanlah bersama dengan kaki dan tangan yang bergerak. Beri kesempatan untuk mengembara. Kenalkan bintang gemintang. Lakukan dengan belajar sambil melakukan di alam terbuka.

Ajari adik-adik seperti kita dahulu saat muda diajari untuk bergerak dan mandiri. Di situlah awal mula tumbuh keberanian, semangat, kreatif, peduli, dan lainnya. Kelak dan percayalah adik kita akan cakap hidupnya. Kecakapan hidup yang baik brrmula dari pengalaman. Selamat membina.