GURU HONORER NON K2 (JUGA) INGIN SEJAHTERA
CIANJUR - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cianjur mendorong adanya kesejahteraan bagi guru honorer non kategori 2 (K2). Selama ini mereka minim mendapat bantuan untuk menunjang
kesejahteraan, meskipun kebe-
radaannya
sangat membantu dunia pendidikan, mengingat jumlah guru PNS yang minim.
Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Jumati, mengatakan, lebih ku-
rang 20 ribu tenaga pengajar di Kabupaten Cianjur, ribuan di antaranya
yakni guru honorer non kategori 2. Kesejahteraan mereka dipastikan kurang, lantaran sebatas
mengandalkan gaji dari sekolah mereka mengajar.
Sementara itu guru honorer kategori
2 sudah mendapatkan tunjangan
dari pemerintah yang sempat jadi usulan dari PGRI. Meskipun nilainya tidak besar, tapi sedikitnya bisa menambah kesejahteraan para guru. “Yang non kategori 2 ini yang masih jadi perhatian, mereka kurang mendapatkan kesejahteraan. tunjangan
pun tidak ada, padahal peran mereka sama besarnya dengan guru kategori dua ataupun PNS,” ujarnya kepada PAKAR.
Dia mengungkapkan, setiap tahunnya
ada ratusan guru PNS yang pensiun, sementara pengangkatan belum ada sampai sekarang. Selama ini, pengganti dari guru PNS ialah guru honorer terutama yang tidak masuk kategori 2.
“Makanya, kesejahteraan mereka perlu diperhatikan. Beri mereka kesejahteraan
yang sama, supaya ada motivasi mengajar,” katanya.
PGRI, lanjut dia, akan mengusulkan
bantuan atau jaminan kesejahteraan
bagi guru honorer, tidak terkecuali yang kategori 2. Bahkan jika memungkinkan, ketika ada pengangkatan PNS, guru honorer yang didahulukan diangkat. Pasalnya mereka sudah lebih berpengalaman mengajar, sehingga tak perlu ada pelatihana tau pendidikan yang memakan waktu serta anggaran.
“PGRI ini akan jadi wadah dan fasilitator agar para guru menda-
patkan kesejahteraanya. Diban-
dingkan
harus mencari PNS yang belum
menjadi guru, lebih baik yang honorer diangkat. Mereka sudah
pengalaman, dan itu akan jadi penghargaan atas pengabdiannya,” tandasnya.
kesejahteraan, meskipun kebe-
radaannya
sangat membantu dunia pendidikan, mengingat jumlah guru PNS yang minim.
Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Jumati, mengatakan, lebih ku-
rang 20 ribu tenaga pengajar di Kabupaten Cianjur, ribuan di antaranya
yakni guru honorer non kategori 2. Kesejahteraan mereka dipastikan kurang, lantaran sebatas
mengandalkan gaji dari sekolah mereka mengajar.
Sementara itu guru honorer kategori
2 sudah mendapatkan tunjangan
dari pemerintah yang sempat jadi usulan dari PGRI. Meskipun nilainya tidak besar, tapi sedikitnya bisa menambah kesejahteraan para guru. “Yang non kategori 2 ini yang masih jadi perhatian, mereka kurang mendapatkan kesejahteraan. tunjangan
pun tidak ada, padahal peran mereka sama besarnya dengan guru kategori dua ataupun PNS,” ujarnya kepada PAKAR.
Dia mengungkapkan, setiap tahunnya
ada ratusan guru PNS yang pensiun, sementara pengangkatan belum ada sampai sekarang. Selama ini, pengganti dari guru PNS ialah guru honorer terutama yang tidak masuk kategori 2.
“Makanya, kesejahteraan mereka perlu diperhatikan. Beri mereka kesejahteraan
yang sama, supaya ada motivasi mengajar,” katanya.
PGRI, lanjut dia, akan mengusulkan
bantuan atau jaminan kesejahteraan
bagi guru honorer, tidak terkecuali yang kategori 2. Bahkan jika memungkinkan, ketika ada pengangkatan PNS, guru honorer yang didahulukan diangkat. Pasalnya mereka sudah lebih berpengalaman mengajar, sehingga tak perlu ada pelatihana tau pendidikan yang memakan waktu serta anggaran.
“PGRI ini akan jadi wadah dan fasilitator agar para guru menda-
patkan kesejahteraanya. Diban-
dingkan
harus mencari PNS yang belum
menjadi guru, lebih baik yang honorer diangkat. Mereka sudah
pengalaman, dan itu akan jadi penghargaan atas pengabdiannya,” tandasnya.
 | |||
| PROTES NAIK GAJI : Para guru honorer menggelar aksi demonstrasi menuntut kenaikan gaji. IST |