Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH SUNAN GIRI (RADEN PAKU)

Raden Paku
Sunan Giri

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Sahabat, pada artikel kali ini KABARBARU.NET akan melanjutkan kisah tentang wali songo, dan kali ini KABARBARU.NET akan membahas kisah Sunan Giri/Raden Paku. simak terus ya...

Berawal dari wabah penyakit yang menyerang rakyat Blambangan, diketahui jika seseorang paginya terkena penyakit tersebut maka sorenya akan meninggal dunia. Bahkan Putri Raja Blambangan Prabu menak sembuyu yang bernama Dewi Sekardadu terkena penyakit tersebut dan membuat sang raja gelisah.

Prabu menak sembuyu pun memanggil penasihat kerajaan yaitu Bajul Sengara agar mengumumkan sayembara untuk menyembukan putrinya, jika yang mengobatinya itu seorang laki-laki dan masih muda akan diangkat menjadi menantu (suami Dewi sekardadu), jika laki-laki itu sudah ua maka akan diangkat menjadi seorang bapak angkatnya, dan apabila yang menyembuhkannya itu adalah seorang perembpuan akan dianggap sebagai saudara.

Bajul Senggara mengumumkan sayembara tersebut sampai melewati lembah dan hutan, sampailah Bajul Senggara menjumpai seorang resi yang mengaku sebagai kandabaya. Padahal Resi kandabaya itu adalah seorang Syaikh yang bernama maulana Ishak yang sedang beruzlah/menyepi di dalam hutan.Syaikh maulana ishak datang ke daerah Blambangan mempunyai tujuan dakwah islam secara sembunyi-sembunyi.

Syaikh Maulana Ishak atau Resi kandabaya memang mempunyai keahlian dalam bidang ketabiban, dakwah yang dilakukannyapun diselipkan dalam keahliannya. Biasanya, orang-orang sudra yang jatuh sakit disembuhkan oleh Resi kandabaya kemudian diajak untuk memeluk agama Islam. Namun apa yang dilakukan Syaikh Maulana Ishak sejauh itu belum diketahui oleh pihak kerajaan Blambangan.sebab Syaikh Maulana Ishka menyamar sebagai resi Kandabaya.

Akhirnya Bajul Sengara mengajak Resi Kandabaya ke istana Blambangan, sesampainya di Istana Resi Kandabayapun segera menyembuhkan Dewi Sekardadu, dengan keahlian dalam bidang ketabiban yang ia miliki akhirnya Dewi Sekardadu pun sembuh. Resi Kandabaya pun memberikan resep ramuan kepada rakyat Blambangan yang terkena penyakit itu dan semua rakyat Blambangan pun sembuh total.

Karena melihat keberhasilan yang dilakukan oleh Resi Kandabaya, Raja Blambangan pun menikahkan Dewi Sekardadu dengan Resi Kandabaya, bahkan sebagian wilyah Blambangan diberikan kepada Resi Kandabaya umruk dijadikan wilayah kadipaten dan resi kandabaya menjadi Adipatinya.

Semenjak menjadi Adipati Resi Kandabya mengaku bahwa dirinya adalah Syaikh Maulana Ishak dan beragama Islam, sedangkan rakyat blamabngan pada saat itu memeluk agam hindu. Namun ketika Syaikh Maulana Ishak menjadi seorang adipati yang adil dan bijkasana, sebagian orang Blambangan menyatakan masuk agama Islam.

Keberhasilan yang dicapai oleh Syaikh Maulana Ishak membuat iri hati Bajul sengara, sehingga Bajul Sengarapun membuat siasat untuk mengadu domba antara Prabu Menak Sembuyu dan Syaikh Maulana Ishak, bahkan siasatnyapun tidak sebatas mengadu domba, Bajul sengarapun berencana melakukan kudeta ke daerah kadipaten yang dipimpin oleh Syaikh Maulana Ishak.

Rencana itupun terdengar oleh Syaikh Maulna Ishak, Maka pada suatu malam Syaikh Maulana Ishak maninggalkan istana kadipaten. Padahal saat itu istrinya sedang hamil, kepergian Syaikh Maulana Ishak semata-mata untuk menghindari pertumpahan darah.

Beberapa bulan kemudian, Dewi sekardadu melahirkan bayi laki-laki yang sehat dan montok. Kehadiran Bayi ini di tengah kerajaan Blambangan membuat Bajul Sengaea khawatir karena bayi tersebut akan menjadi pewaris tunggal kerajaan Blambangan.

Secara kebetulan wabah penyakit tiba-tiba muncul kembali di daerah Blambangan, Hal inipun dimanfaatkan oleh Bayu Sengaara untuk menghasut Prabu Menak Sembuyu bahwa kelahiran bayi tersebutlah yang menghadirkan kembali wabah penyakit di Blambangan. Akhirnya Bayi tersebut dimasukan kedalam peti dan dihanyutkan di selat Bali.

JOKO SAMUDRO

Peti bayi itupun terapung-apaung di tengah selat Bali dan kemudian ditemukan oleh awak kapal seorang saudagar yang terkenal kaya di Gresik ia adalah Nyai Ageng Pinatih. Lantas nyai Ageng pinatih memrintah awak kapalnya segera mengambil peti tersebut, setelah dibuka peti itu ternyata berisi seorang bayi laki-laki yang sehat dan montok, bayi tersebut pun dibawa pulang ke Gresik dan diberinama Joko Samudro.

Karena Nyai Ageng Pinatih tidak memiliki anak, bayi itupun yang diberinama Joko Samudro dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Setelah Joko Samudro berusia 15 tahun nyai Ageng Pinatih membawanya ke Ampel Denta untuk menimba Ilmu agama kepada Sunan Ampel, Sunan Ampel pun dengan senang hati menerima Joko Samudro sebagai muridnya.

Setiap setelah sholat tahajud Sunan Ampel memriksa santrinya yang tertidur, Betapa terheran-heran ketika melihat seorang santri yang wajahnya memancarkan cahaya, santri itu ialah Joko Sanudro. Sunan Ampel pun menanyakan kepada Nyai Ageng Pinatih siapakah sebenarnya Joko Samudro itu. dengan kejujurannya Nyai Agen Pinatih mengaku bahwa Joko Samudro bukanlah anak kandungnya, ia menemukan Joko Samudro di dalam peti yang terapung-apung di selat Bali.

Sunan Ampel pun teringat kepada Syaikh Maulan Ishak yang pernah berdakwah di daerah Blambangan dan menikah dengan Putri raja Prabu menak Sembuyu, selang beberapa tahun Syaikh maulana ishak menemui Sunan Ampel dan menceritakan bahwa istrinya yang sedang hamil ditinggalkan di Blambangan karena suatu hal, dan Syaikh Maulana Ishak berpamitan kepada Sunan Ampel  untuk berlayar ke negeri Pasai. 

Lantas Sunan apel pun menyarankan agar nama Joko Samudro diganti menjadi Raden Paku, Nayi Ageng Pinatih pun menyetujuinya.

Kecerdasan yang dimiliki Raden Paku selama menimba ilmu agama pada Sunan Ampel, disarankannya Raden paku oleh Sunan Ampel untuk menimba ilmu di negeri pasai bersama anak Sunan Aapel yang bernama Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan menceri ulama yang bernama Syaikh maulana Ishak, Sebelum berangkat Sunan Ampelpun menceritakan asal usul Raden Paku sebenanrnya. 

Sesampainya di negeri pasai Maulana Makdum Ibrahim dan Raden paku menemui Syaikh Maulana Ishak, dan Syaikh Maulna Ishak mengajak keduanya untuk menimba ilmu pada seorang ulama besar di Pasai ia adalah Syaikh Awwalul Islam. selang bebrapa tahun akhirnya Maulana Makdum Ibrahim dan raden Paku menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang lainnya.

Sebelum kembali pulang kepulau jawa Syaikh Maulana Ishak pun menyatakan bahwa dia adalah ayah kandung dari Raden paku, pernyataan ini pun membuat haru raden paku dan Syaikh maulna ishak. kemudian Syaikh Maulana Ishak pun membrikan sugumpal tanah yang dibungkus dengan kain, Syaikh maulana ishak memberikan pesan kepada anaknya yaitu Raden paku, sesampainya raden paku sampai ditanah jawa maka bukalah bungkusan itu dan carilah tanah yang warnanya mirip dengan tanah pasai, ditanah itulah raden paku dapat membangun masjid dan pesantren sebagai pusan dakwah islam.

Setelah keduanya sampain di pulau jawa Maulana makdum Ibrahim disarankan untuk berdakwah ke Tuban oleh Sunan Apel, dan raden paku segera meenemui Nyai Ageng Pinatih meskipun sekarang ia tahu kalau Nyai Ageng Pinatih bukanlah ibu kandungnya tetapi ia ingin bebakti kepada wanita yang telah membesarkan dan mengasuhnya.

Suatu hari Raden Paku diperintahkan oleh Nyai Ageng Pinatih ikut berdagang bersama anak buah kapalnya, perintah itupun segera dituruti oleh raden paku. Sebagai seorang saudagar yang kaya raya, Nyai Ageng pinatih mempersipakan dagangannya sampai 4 kapal berlayar ke daerah sebrang yaitu kalimantan.

Setelah sampai di Kalimantan dan barang dagangan nya habis, Raden paku membagi-bagikan keuntungan dari berdagangnya ke warga sekitar sebagai tanda zakat harta Nyai ageng pinatih, melihat tindakan ini anak buah kapal Nyai Ageng pinatih merasa cemas. untuk mengatasi kecemasannya Raden paku meminta kepada Anak buah kapal agar masukan pasir kedalam karung dan bawa kepulau jawa, permintaan ini justru menambah kecemasan para anak buah kapal, mereka khawatir sampainya di pulau jawa mereka akan dimarahi oleh Nyai Ageng pinatih.

Sesampainy dipulau jawa kecemasan itupun terjadi para anak buah kapal dan raden paku kena marah Nyai Ageng pinatih, untuk menenangkan amarah Nyai Ageng pinatih raden paku pun meminta kepada Nyai ageng pinatih untuk melihat secara langsung isi karung yang dibawa, setelah dibukanya karung itu Nyai Ageng pinatih terkejut ternyata isinya bukan pasir melainkan emas.

Beberapa tahun kemudian Raden Paku menikah, uniknya pernikahan raden paku itu ia menikahi 2 wanita dalam sehari, wanita-wanita yang menjadi istrinya itu bernama Dewi Murtasyiah (Putri Sunan Ampel). dan Dewi wardah (Putri Sunan Bungkul).

Setelah sukses menjadi saudagar Raden Paku pun melanjutkan amanah ayahnya untuk mencari tanah yang sama di pulau jawa, stelah pencarian tanah dengan menempuh yang tidak sbentar akhirnya Raden paku menemukan tanah yang benar-benar mirip dengan tanah yang ia bawa dari pasai, letaknya diatas bukit disebelah selatan pelabuhan Gresik. disitulah Raden paku mendirikan masjid dan pesantren dan dinamakan giri kedaton yang artinya istada diatas gunung. dan Raden pakupun di juluki sebagai SUNAN GIRI

itulah sahabat kisah dari Raden Paku/Sunan Giri Semoga bermanfaat ya

Wassalam'ulaikum Warahmatullahi Wabarakatu