Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GERHANA BULAN, LEMBAGA FALAKIYAH PWNU JABAR HIMBAU MASYARAKAT SHOLAT KHUSUF


BOGOR
- Lembaga FALAKIYAH Pengurus Wilayah Nahdlatul ulama jawabarat ( LFNU Jabar ) melalui Surat himbauannya, mengintruksikan kepada jajaran pengurus NU se jawabarat beserta seluruh badan Otonom nya untuk melaksanakan solat gerhana bulan berjamaah pada malam ini setelah sholat magrib.

Dalam surat yang bernomor 010/LFNU/A.II/D/X/2022 tersebut ditandatangani langsung oleh ketua LFNU Jawa Barat Drs. H. Asep Zaenal Mutaqien ST.MAg. dan sekretaris LFNU Jawa Barat R. Arief Ahmad Qurnain SH.

Dalam surat tersebut himbauan juga ditujukan untuk seluruh umat muslim dijawabarat.Diterangkan melalui surat tersebut gerhana bulan akan terjadi pada hari ini Selasa 08/11 mulai pukul 15;02 wib sampai dengan pukul 20;56 wib sedangkan puncak gerhananya akan terjadi pada pukul 17;59 wib.

Gerhana bulan atau khusuful qamar merupakan fenomena alam yang terjadi saat posisi bulan dan matahari sejajar dengan bumi.

Alasan kenapa harus mndirikan Sholat Khusuf atau gerhana bulan, karena shalat gerhana merupakan bentuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Sebab, fenomena alam ini adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah sekaligus untuk mengingatkan manusia akan tanda-tanda hari kiamat, sebagaimana bunyi hadis berikut:



حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidan berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin 'Ilaqah, dia berkata: "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana mahatari ketika wafatnya Ibrahim."

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Sesunggunya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, makan berdoalah kepada Allah SWT dan dirikan shalat hingga (matahari) kembali tampak." (HR. Al-Bukhari).

Berikut Surat dari  LEMBAGA FALAKIYAH PWNU